Diceritakan Bapak Etje Juardi, ada Ulama yang dikenal sakti namanya Kyai Jured.
Suatu hari Kiai tersebut memiliki rencana untuk menguji karomah Abah Anom dengan kesaktian yang dimilikinya.
Kiai tersebut datang ke Pondok Pesantren Suryalaya dengan satu bis yang
membawa 70 santrinya. Semua santri disebar disekitar Pesantren
Suryalaya, setelah Kiai itu masuk ke halaman Abah Anom, tidak disangka
Abah Anom sudah berada didepan madrasah dan menyuruh Kiai untuk masuk ke
madrasah Abah Anom bersama 70 santrinya yang telah disebar. Kiai
tersebut merasa kaget akan kasyaf (penglihatan batin)nya Mursyid TQN.
Abah Anom meminta Kiai tersebut dan para santrinya untuk makan dahulu
yang telah Beliau sediakan di madrasah.
Di dalam madrasah Kiai memuji Abah Anom tentang pesantren Beliau yang
sangat luas nan indah, tetapi dibumbui kritik secara halus tentang
kekurangan pesantrenya yaitu tidak adanya burung cendrawasih, burung
yang terkenal akan bulunya yang indah. Beliau hanya tersenyum dan
menimpalinya dengan jawaban yang singkat : “Tentu saja Kiai”. Suatu di
luar jangkauan akal setelah jawaban itu burung cendrawasih yang berbulu
indah melayang-layang di dalam madrasah yang sesekali hinggap. Kejadian
itu membuat terpesonanya akan karomah yang dimiliki Beliau, Kiai itu
diam seribu bahasa.
Keajaiban lagi, ketika makan dengan para santrinya yang 70 pun nasi yang di sediakan dalam bakul kecil itu tidak pernah habis.
Namun, Kiai ini masih penasaran dan tidak mau kalah begitu saja, setelah
makan Kiai tersebut meminta kepada Beliau untuk mengangkat kopeah/peci
yang telah “diisi“, yang sebelumnya dicoba oleh para santrinya tidak
terangkat sedikitpun. Subhanallah .. hanya dengan tepukan tangan Abah
Anom ke lantai kopeah itu melayang-layang.
Selanjutnya Kiai tersebut mengeluarkan batu yang telah disediakan
sebelumnya, dan batu itu dipukul dengan “kekuatan” tangannya sendiri
sehingga terbelah menjadi dua, sedangkan belahannya diberikan kepada
Abah Anom. Kiai itu meminta kepada Abah Anom untuk memukulnya
sebagaimana yang telah dicontohkannya.
Abah Anom mengatakan kepada kiai itu : “Abah tidak bisa apa-apa,
baiklah” selanjutnya batu itu diusap oleh tangan Abah dan batu itu
menjadi air ,subhanallah…
Kiai menguji lagi karomah Abah Anom dengan kelapa yang telah dibawa
santri dari daerahnya. Kiai tersebut meminta yang aneh-aneh kepada Abah
Anom agar isi dalam kelapa tersebut ada ikan yang memiliki sifat dan
bentuk tertentu.
Dengan tawadlunya Abah Anom menjawab: “Masya Allah, kenapa permintaan kiai ke Abah berlebihan?, Abah tidak bisa apa-apa .
Selanjutnya Abah Anom berkata : “ Baiklah kalau begitu, kita memohon
kepada Allah. Mudah-mudahan Allah mengabulkan kita”. Setelah berdoa
Beliau menyuruh kelapa itu untuk dibelah dua, dan dengan izin Allah
didalam kelapa itu ada ikan yang sesuai dengan permintaan sang kiai.
Subhanalllah…
Selanjutnya, entah darimana datangnya di tangan Abah Anom sudah ada
ketepel, dan ketepel itu diarahkan atau ditembakan kelangit-langit
madrasah, sungguh diluar jangkauan akal, muncul dari langit-langit
burung putih yang jatuh dihadapan Kiai dan Beliau
Setelah kejadian itu, Kiai menangis dipangkuan Abah Anom Akhirnya Kiai memohon kepada Abah Anom untuk diangkat menjadi muridnya.
Kiai itu ditalqin dzikir TQN Setelah ditalqin Kiai menangis dipangkuan
Abah Anom sampai tertidur. Anehnya, Bangun dari tidur sudah berada
dimesjid. Subhanallah….
Sumber : Saya lupa sumbernya darimana ...:)
Friday, 13 December 2013
Mutiara Islam
→ Wali Allah Abah Anom Menyadarkan Kyai Sakti
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Silahkan Jika Anda Ingin Berkomentar, Namun Tolong Gunakan Bahasa Yang Baik & Sopan